Data driven dalam pemerintahan

Seringkali dalam obrolan bersama teman-teman, diskusi sekolah maupun di seminar-seminar kita mendengar bahwa pemerintah seringkali tidak tepat sasaran dalam melakukan program entah itu bantuan, ataupun program-program lainnya, topik ini menjadi hal yang tak pernah habisnya dibahas. 

Ini tidak lepas dari masih rendahnya sumber daya manusia sehingga tidak mampu menjalankan pemerintahan yang berbasis data driven ditambah sistem birokrasi yang kaku, hal ini membuat pemerintah tidak mampu menganalisis apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, jika untuk menganalisis keutuhan masyarakat saja masih tidak bisa bagaimana bisa menjalankkan program dengan baik?

Menganalisis kebutuhan masyarakat ini sangat penting dalam pemerintahan tapi dalam praktiknya kebijakan dan pekerjaan yang dilakukan masih belum memanfaatkan data, ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan pemerintah dalam memanfaatkan data. 

Pertama kebijakan datang dari kepentingan politik bukan berdasarkan data, contohnya adalah untuk balas budi atas dukungan kampanye di daerah A maka Kepala daerah terpilih melakukan pembangunan infrastruktur di daerah A meskipunn di daerah A ini infrastrukturnya sudah memadai dibanding membangun di daerah B yang tertinggal, daerah A lebih dipilih untuk dibangun karena daerah A ini adalah basis penndukung kepala daerah terpilih, 

Kedua, kebijakan yang didasarkan atas pengalaman subjektif pimpinan, sehingga masukan yang berbasis data dari staf bawah tidak didengar, 

Ketiga, data yang dimiliki outdated atau mungkin lebih parah sama sekali tidak memiliki data,

Keempat kurangnya kemampuan pegawai dalam mengelola data dan masih banyak lagi faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Dalam menjalankan pemerintahan data itu harus dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dan pelaksanaan program, pemerintah harus objektif dan terukur dalam melakukan sesuatu dan ini menjadi PR yang entah kapan akan terselesaikan.

 

Oleh: Christian Octafianus Adilfi

 


Posting Komentar

0 Komentar