Penyebab nomor 1 dari masalah yang terus-menerus ini adalah "Uang" ya... benar masalahnya adalah uang, BPJS mengalami defisit keuangan karena hasil dana iuran yang terkumpul tidak mencukupi untuk membayar biaya pelayanan dan operasional rumah sakit.
Dari defisit keuangan ini memunculkan efek domino -- dimulai dari telat bayar biaya pelayanan yang seharusnya diterima rumah sakit, karena telat maka tenaga medis yang melayani pasien BPJS tidak mendapatkan insentif, karena tidak mendapat insentif maka petugas merasa bekerja tanpa dibayar, inilah yang pada akhirnya menciptakan stereotip bahwa pelayanan bpjs buruk dan tenaga medisnya "judes".
Namun uang bukan masalah satu-satunya, tata kelola juga menjadi masalah -- ketidakmampuan BPJS dalam mengelola dan memberikan pelayanan, ditambah proses administrasi klaim yang rumit juga menjadi penyebab tenaga medis dalam tanda kutip "malas memproses pasien BPJS".
Memang tidak bisa sepenuhnya menyalahkan tenaga medis, karena mereka berada dalam sistem yang tidak mendukung, dan sistem yang rusak ini seakan tidak pernah diperbaiki, sehingga masalah ini terus berlarut.
Masalah yang berlarut ini seakan tidak pernah terselesaikan, padahal isunya sudah mengemuka selama 1 dekade sejak BPJS pertama kali dibentuk.
0 Komentar