Kebijakan Publik yang Latah

Kacaunya implementasi kebijakan publik di Indonesia akhir-akhir ini sangat memperihatinkan. Kebijakan-kebijakan dibuat seakan tanpa melalui proses formulasi sehingga kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah banyak yang ditarik kembali.

Fenomena ini semakin memantik ketidakpercayaan masyarakat atas Pemerintahan Prabowo yang dinilai sembrono dalam membuat kebijakan, hingga muncul istilah "Pahlawan Kesiangan" karena kebijakan-kebijakan pemerintah banyak dianulir oleh presiden setelah ramai di protes masyarakat.

Kebijakan-kebijakan yang dianulir oleh presiden diantaranya adalah: Pembatalan PPN 12%, Pembatalan larangan penjualan gas LPG 3kg di tingkat pengecer yang memicu kelangkaan gas, diundurnya pengangkatan CPNS, penetapan batas wilayah secara sepihak oleh Kemendagri yang memicu sengketa pulau antara Sumut dan Aceh, pencabutan izin tambang nikel di Raja Ampat, dan sebagainya.

Catatan panjang kebijakan-kebijakan ngawur yang dibuat pemerintah dan di anulir oleh presiden -- semakin menguatkan pertanyaan mengenai kualitas pejabat-pejabat di negeri ini, mereka ini sebenarnya paham kebijakan publik atau tidak? 

Polanya sama dan membuat masyarakat muak, Pemerintah buat kebijakan ngawur -> viral -> lalu dibatalkan oleh presiden (sebagai pahlawan kesiangan). Hal semacam ini harusnya bisa di antisipasi jika pemerintah benar-benar memformulasikan kebijakan publik sebelum di implementasikan.

Dalam proses formulasi kebijakan masalah publik di analisis, diuji, dikaji secara mendalam baik-buruknya, lalu mencari alternatif - alternatif solusi untuk menemukan solusi terbaik, sehingga ketika kebijakan itu di Implementasikan tidak kacau seperti kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belakangan ini dimana secara latah dibuat lalu ditarik kembali, menurut saya itu sangat memalukan dan mencerminkan betapa inkompeten nya pejabat-pejabat yang dibayar mahal oleh rakyat.

Penting bagi para pemangku kebijakan untuk memformulasi secara baik kebijakan yang akan di implementasikan sehingga hasilnya tidak kacau balau seperti saat ini.

Posting Komentar

0 Komentar